PGP-4-KABUPATEN BANGKALAN-FATIMATUS SUHROH-PAKET MODUL 3-AKSI NYATA

 AKSI NYATA PAKET MODUL 3 (3.1, 3.2, DAN 3.3)

FATIMATUS SUHROH, S.S., M.Pd.

SMK KESEHATAN YANNAS HUSADA BANGKALAN

 

KOMPONEN 4F

Fact (Peristiwa)

Aksi Nyata Modul 3.1 (Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran)

Dalam aksi nyata modul 3.1 ini, saya melakukan aksi nyata sesuai aksi yang sudah saya rancang sebelumnya. Beberapa hal yang melatarbelakangi saya untuk melakukan aksi nyata tersebut antara lain yang pertama, menerapkan dan mentransfer pengetahuan yang saya dapat di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan saya. Kedua, sesuai permintaan Koordinator Pengawas SMK Bapak Adi Suryanto, M.Si. dan sebagai pemenuhan tugas aksi nyata dari program guru penggerak maka setelah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum, saya bersama Calon Guru Penggerak lainnya menerapkan pengetahuan program guru penggerak ini dengan mengadakan workshop selama 5 hari di tanggal 9-13 Mei 2022 dari hari senin sampai hari jumat jam 12.00-15.00 setiap harinya.

Dalam workshop ini saya bersama CGP lainnya berkoordinasi tentang materi yang akan disampaikan, instrumen, LKPD, penugasan yang harus diselesaikan nantinya. Persiapan yang saya lakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan di butuhkan pada saat pelatihan, contohnya: flyer, Banner, proposal kepada Yayasan, PPT, rundown acara, konsep yang akan disampaikan pada saat pelatihan serta yang paling utama adalah pemetaan materi yang akan disampaikan selama 5 hari dengan modul yang dimulai dari modul 1.1 sampai pada 3.1. Dengan adanya pelatihan tersebut, saya sebagai CGP merasa sangat mendapatkan dukungan besar yang diberikan oleh tidak hanya Yayasan, kepala sekolah, rekan sejawat tetapi pengawas SMK setempat. Saya sebagai CGP berharap bahwa pengetahuan yang saya dan CGP lainnya dapat dari program guru penggerak bisa kami terapkan dengan baik terhadap rekan sejawat di lingkungan sekolah kami serta memberikan perubahan yang baik kedepannya sehingga tidak hanya kami sebagai CGP yang menjadi agen perubahan tapi semua warga sekolah bisa menjadi agen perubahan dan nantinya rekan sejawat serta warga sekolah bisa siap menghadapi perubahan dan siap menerapkan kurikulum merdeka belajar ditahun ajaran 2022-2023 sebagaimana hal tersebut dijadikan alasan mengapa aksi nyata ini dilakukan.

            Hasil dari aksi nyata modul 3.1 ini adalah dimana semua rekan sejawat yang ikut andil dalam sharing session ini merasa mendapatkan ilmu baru dimana materi-materi yang diberikan benar-benar baru, mereka sebenarnya pernah menerapkan apa yang mereka pelajari tersebut tapi belum paham tentang nama-nama prinsip atau paradigma serta alur pengambilan keputusan yang sudah ada, peran mereka dalam 5 posisi kontrol dan bagaimana menerapkan budaya positif dilingkungan sekolah. Dari sharing session tersebut akhirnya rekan sejawat bisa paham dan bisa mulai menerapkannya dilingkungan sekolah, bagaimana bisa memerdekakan murid dan memberikan materi pembelajaran sesuai minat, kesiapan, dan profil belajar mereka serta berpusat pada murid itu sendiri.

   





            Dari hasil dokumentasi di atas bisa disimpulkan bahwa dukungan dari koordinator pengawas SMK sangatlah besar sekali serta peran aktif dari rekan sejawat yang mengikuti sharing session dari awal sampai akhir selama 5 hari penuh patut di apresiasi sehingga nantinya mereka bisa dengan senang hati mengikuti pengembangan dan perubahan dalam penendidikan atau kurikulum yang ada selanjutnya.

 

 

Aksi Nyata Modul 3.2 (Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya)

Dalam aksi nyata modul 3.2 ini saya membuat perubahan di dalam kelas dan lingkungan sekolah dalam skala kecil. Perubahan dikelas yang berpedoman pada modal manusia, modal sosial, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan dan alam, modal politik, dan modal finansial.

Dijaman yang serba menggunakan teknologi sekarang ini, saya secara bertahap menerapkan media pembelajaran berbasis IT kepada murid. Kodrat jaman yang harus diikuti sekarang ini adalah pembelajaran bisa dilakukan dimana saja tidak terbatas tempat dan waktu. Yang melatarbelakangi saya melakukan aksi nyata ini dimodul 3.2 tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya adalah dimana asset/kekuatan yang dimiliki sekolah serta yang dimiliki murid itu sendiri adalah sebuah potensi positif sehingga apabila tidak diberdayakan maka akan berguna sama sekali nantinya. Banyak asset/kekuatan yang dimiliki murid serta bagaimana sebagai seorang pendidik bisa memunculkan asset tersebut agar bisa diberdayakan.

Banyak asset/kekuatan yang dimiliki oleh murid baik dari segi manusianya, segi sosial serta segi fisik sehingga asset tersebutlah yang menjadi salah satu alasan saya melakukan aksi nyata tersebut. Sebagai seorang pendidik, kita harus bisa menggali potensi yang dimiliki murid sehingga bisa diberdayakan dalam pembelajaran dikelas ataupun diluar kelas.

Hasil yang didapat dari aksi nyata modul 3.2 ini sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya adalah murid bisa menerapkan IT dalam pembelajaran serta mereka nantinya akan lebih siap terhadap perubahan yang akan terjadi. Dengan potensi yang dimiliki murid, mereka nantinya akan menjadi agen perubahan (student agency) sehingga kedepannya dengan asset/kekuatan yang dimiliki murid akan lebih merdeka menyuarakan ide-ide mereka, pilihan mereka yang nantinya dari suara dan pilihan tersebut, murid akan dimerdekaan dalam pembelajaran mereka sesuai minat mereka.

    





                       

                                      

            Dari hasil dokumentasi diatas bisa disimpulkan bahwa murid bisa berkreasi dan berinovasi dengan aset/kekuatan yang mereka miliki. Dengan berbasis aset, murid bisa memunculkan potensi positif mereka dan juga bisa menuangkan berbagai ide mereka sehingga pembelajaran yang diinginkan oleh murid itu sendiri bisa tercapai. Dengan memanfaatkan aset/kekuatan yang ada, hal ini bisa dijadikan pendukung dalam pencapaian pembelajaran yang diinginkan.

 

Aksi Nyata Modul 3.3 (Pengelolaan Program yang Berpusat pada Murid)

            Didalam modul 3.3 ini sebenarnya saya merancang 3 program sekaligus diman setiap program berbeda waktu dan juga berbeda dalam tipe programnya tetapi secara keseluruhan semua program yang saya rancang berdampak kepada murid dimana dalam hal ini murid bisa memunculkan kepemimpinan dalam diri mereka sehingga mereka siap memunculkan potensi positif mereka beserta asset/kekuatan yang mereka miliki.

            Program yang pertama ada program yang memang masih belum diterapkan sama sekali yaitu program intrakurikuler dan kokurikuler dimana program tersebut adalah “produksi batik ekoprint” yang mana dalam program ini, murid diajak untuk bisa membuat batik ekoprint yang bahan bakunya menggunakan bahan alami yaitu berupa daun-daun yang ada disekitar sekolah atau di lingkungan sekitar sekolah dimana daun tersebut bisa mengeluarkan warna yang beraneka ragam.

            Program ini masuk dalam pelajaran seni budaya dimana yang melatarbelakangi program ini adalah ketertarikan murid terhadap batik madura yang dulunya mereka pernah belajar membatik dan sekarang dikembangkan lagi dengan yang lebih unik yaitu batik ekoprint. Alasannya dipilih program ini adalah agar murid bisa mengetahui jenis batik baru yang memang belum banyak orang tahu yaitu batik ekoprint dari pewarna daun sehingga program ini menjadi program baru bagi murid dan memang bisa dibilang unik bagi mereka sehingga murid bisa berkreasi dan berinovasi dengan hasil karya mereka menggunakan daun yang diletakkan secara presisi sesuai yang mereka inginkan.

            




            Dari foto program diatas bisa disimpulkan bahwa program ini sangat bagus dan hasil dari produknya bisa mempunyai daya jual tinggi baik skala nasional ataupun internasional sehingga bisa dijadikan mata pencaharian baik bagi pemuda-pemudi di daerah sekitas sekolah atau bagi masyarakat luas. Foto-foto diatas adalah contoh foto dari ppembuatan dan hasil dari program ini yaitu produksi batik ekoprint dan nantinya semoga program ini bisa diterapkan dan dilaksanakan dengan baik.

            Program yang kedua adalah program kokurikuler tentang pengayaan murid. Yang menjadi latar belakang dari program ini adalah dimana murid sudah melalui ujian akhir sekolah dan ternyata nilainya masih ingin ada penambahan sehingga mereka diarahkan untuk membuat suatu portofolio dari salah satu KD yang ditentukan dan mereka bisa berkreasi dan berinovasi secara inovatif untuk bisa membuat portofolio sesuai minat mereka.

            Alasan diadakannya program tersebut adalah agar murid bisa mendapatkan nilai tambahan dari kekurangan nilai ujian mereka sehingga dari program ini murid bisa mendapat tambahan nilai yang diambil dari produk portofolio mereka. Program ini memang sangat berdampak pada murid dimana murid memunculkan kemandirian mereka dan rasa tanggung jawab mereka dalam menyelesaikan tugas mereka dn dengan deadline waktu yang diberikan.

            Dari program inilah banyak hasil produk yang dihasilkan setiap murid dimana hasil produk mereka berbeda-beda sesuai minat mereka dan dari sinilah mereka memu culkan kepemimpinan bagi diri mereka sendiri dan mereka telah memberdayakan asset/kekuatan yang ada pada diri mereka sehingga menghasilkan produk yang bagus dan bisa bermanfaaat untuk banyak orang khususnya bisa dimanfaatkan untuk adek kelas mereka sendiri.

           



                    

 

            Dari foto diatas bisa disimpulkan bahwa murid memiliki tanggung jawab yang besar dalam menyelesaikan program kokurikuler tersebut serta mereka memunculkan kepemimpinan pada diri mereka sendiri sehingga mereka bisa menghasilkan produk hasil karya yang memang mencerminkan diri mereka sendiri dan mereka bisa menyelesaikan penambahan nilai dalam pemenuhan nilai yang diminta tepat waktu sesuai deadline yang diberikan.

            Program yang ketiga adalah program dimana saya mengajukan kepada wakil kepala bagian kesiswaan dimana dalam acara classmeeting bisa diadakan bazar yang menurut saya program tersebut sangat cocok dalam memunculkan kepemimpinan murid serta bisa memberdayakan aset yang ada pada setiap murid dan menghasilkan kolaborasi yang sangat baik.

            Program ini dilatarbelakangi oleh selesainya ujian sekolah sehingga murid melaksanakan classmeeting disekolah dan program lainnya yang menyatu dengan classmeeting adalah bazar dimana acara bazar tersebut bisa dijadikan ajang jual beli sekaligus konsumsi berbayar murid sehingga dari program inilah murid bisa bermain dengan peran, berkolaborasi, saling membagi tugas, memunculkan kepemimpinan mereka, serrta bisa menghasilkan produk yang baik dan menghasilkan laba yang lumayan dari jualan mereka.

            Murid bisa memberdayakan aset mereka sendiri dan aset dari sekitar sekolah agar program tersebut bisa berjalan dengan baik. Alasan dari program ini adalah agar murid bisa menyediakan konsumsi berbayar bagi peserta classmeeting dan juga mereka bisa memberdayakan aset/modal utama yang ada baik dari finansial, sosial, fisik, manusia, budaya, politik dan lingkungan. Aset tersebut sangat bisa diberdayakan dengan baik oleh murid sehingga murid bisa merasa nyaman dengan ekosistem sekolah yang ada dan bisa menghasilkan laba yang lumayan dari program tersebut. Dengan kolaborasi yang baik, pembagian tugas yang baik, dan saling memiliki tanggung jawab akhirnya murid bisa melaksanakan bazar tersebut dengan baik.

            Hasil yang didapatkan adalah mereka bisa belajar berdagang dimana hal tersebut masuk dalam mata pelajaran PK&K serrta mereka bisa memanfaatkan ajang ini untuk bisa berkolaborasi dengan baik sehingga kekompakan dari hasil kolaborasi tersebut bisa muncul. Dengan modal dari aset finansial yang diambil dari kas kelas, murid bisa menghasilkan laba yang bisa membuat mereka senang. Dari program inilah mereka bisa memunculkan profil pelajar pancasila dalam diri mereka sendiri, bersuara dengan piliham mereka, dan merasa memiliki pada acara sekolah yang akhirnya mereka menjadi pemimpin dalam kelompoknya serta mereka nantinya bisa menjadi agen perubahan (student agency).





               

            Dari foto diatas bisa disimpulkan bahwa program ini sangat berguna dalam memunculkan kepemimpinan murid, kolaborasi, memberdayakan aset yang ada baik yang mereka miliki ataupun aset yang ada disekolah ataupun dilingkungan sekitar sekolah sehingga karakter profil pelajar pancasila muncul dalam diri mereka dan dengan suara yang diberikan, pilihan dari murid sehingga rasa kepemilikan mereka sangat besar terhadap sekolah dan terhadap program yang akhirnya program ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan ekosistem sekolah yang menyenangkan sesuai apa yang murid inginkan.

 

Feeling (Perasaan)

            Perasaan saya setelah melakukan ketiga aksi nyata tersebut merasa sangat lega pastinya dimana semua tugas saya selesai sebagai pemenuhan untuk Pendidikan guru penggerak di LMS. Selanjutnya saya merasa bahwa saya bisa menerapkan dengan baik apa yang saya pelajari dari modul 3.1 yaitu tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dam modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Saya bisa menguji pengambilan keputusan dengan berdasar Prinsip dan paradigma pengambilan keputusan serta investigasi opsi trilemma, kesemua aspek tersebut bisa saya terapkan dengan baik sehingga saya bisa membuat keputusan yang bertanggung jawab dan bisa diterapkan dengan baik.

            Dari pengujian pengambilan keputusan tersebutlah saya bisa benar-benar meembuat keputusan yang nantinya tidak akan pernah saya sesali karena dalam pengujian tersebut sudah mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan universal yang sekiranya akan bertentangan sehingga keputusan yang diambil menjadi keputusan yang benar-benar tepat.

Dalam pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, saya juga merasa sangat paham bagaimana cara memetakan asset/modal utama yang ada didalam internal sekolah ataupun diluar sekolah sehingga asset/kekuatan tersebut bisa diberdayakan dan bisa bermanfaat sebagai pengembangan pembelajaran yang berdampak bagi murid. Banyak yang bisa dijadikan sumber daya dalam mendukung pembelajaran yang berdampak dari murid dan yang paling utama adalah bagaimana kita sebagai pendidik bisa bergerak, berinisiatif menuangkan semua ide yang dimilki, melakukan hal yang positif serta berinovasi dengan sumber daya yang dimiliki sehingga nantinya pembelajaran bisa berkembang seiring pemberdayaan sumber daya yang ada dan selain itu murid nantinya bisa menjadi agen perubahan dengan tepatnya pengelolaan sumber daya tersebut.

Selanjutnya, kita sebagai pendidik juga harus bisa melihat peluang yang ada, peluang yang bisa dijadikan program yang berdampak pada murid sehingga dari program tersebut, murid bisa benar-benar mewujudkan ekosistem sekolah yang nyaman dan dalam jangka waktu panjang murid akan lebih senang belajar dengan ekosistem tersebut. Dalam hal ini, untuk mewujudkan ekosistem tersebut butuh Kerjasama yang baik antar warga sekolah sehingga dari kolaborasi yang baik akan tercipta ekositem sekolah yang menyenangkan yang mana nantinya murid merasa memiliki terhadap program tersebut sehingga berdampak pada kepemilikan sekolah mereka.

Dari ketiga modul di paket modul 3 ini, saya sangat merasa bersyukur bahwa banyak ilmu yang sangat bermanfaat dan sangat berdampak pada peningkatan pengajaran yang berdampak pada murid serta mewujudkan kepemimpinan pada murid itu sendiri sehingga saya berfikir ketiga modul ini sangat bisa memberikan perubahan kepada murid, perubahan pada warga sekolah dan sekolah itu sendiri sehingga tercipta ekosistem yang diinginkan. Dimasa depan, bukan hanya murid yang menjadi agen perubahan tetapi murid itu sendiri yang akan menjadi agen perubahan (student agency), bukan hanya guru yang tergerak, bergerak dan menggerakkan tapi nantinya murid juga akan tergerak, bergerak dan menggerakkan sehingga perubahan yang diinginkan serta ekosistem yang diinginkan bisa tercapai.

 

Finding (Pembelajaran)

            Selama aksi nyata, banyak pelajaran yang bisa diambil, bukan bersifat kegagalan tapi lebih kepada keberhasilan. Dari setiap aksi nyata banyak hal-hal yang terjadi antara bagaimana membuat Kerjasama yang baik, bagaimana memenuhi tanggung jawab kelompok atau individu, bagaimana memberdayakan sumber yang terbatas, bagaimana memanfaatkan sumber yang susah diberdayakan malah bisa menjadi sumber yang bisa dibilang bagus, bagaimana membuat program yang unik, program yang mungkin biasa tapi malah sangat bisa memunculkan kepemimpinan murid, bagaimana menciptakan kekompakan dalam kelompok, kemandirian dalam setiap murid, tanggung jawab besar yang bisa dijalankan serta bagaimana membuat keputusan yang tepat yang memang bisa diterapkan oleh murid itu sendiri.

            Keberhasila-keberhasilan tersebut sangat bisa saya jadikan pedoman bahwa apa yang saya terapkan benar-benar membuahkan hasil yang baik dan nantinya saya bisa melakukan evaluasi lebih lanjut untuk perbaikan yang memang diperlukan sehingga untuk kedepannya bisa lebih baik lagi dan lebih bagus lagi.

            Saya pribadi setelah mempelajari ketiga modul di paket modul 3 ini merasa bahwa paket modul ini sangat-sangat bermanfaat tidak hanya pada murid tapi juga pada saya pribadi. Tidak hanya murid yang bisa memunculkan kepemimpinan mereka tapi saya sendiri sebagai pendidik bisa memunculkan kepemimpinan saya baik sebagai pemimpin dalam pembelajaran, pemimpin dalam pengambilan keputusan, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dan pemimpin dalam merancang program yang berdampak pada murid.

            Banyak hal yang bisa dipetik dari paket modul 3 ini baik dari materi itu sendiri maupun dari Penerapan aksi nyata dilapangan yang antaranya adalah bagaimana kita sebagai pendidik harus bisa menjadi pemimin yang baik, bijaksana, tegas dan berpusat pada murid dengan melihat minat murid, mendengarkan suara dan pilihan murid sehingga murid bisa memunculkan potensi positif mereka. Selain itu, kita sebagai pendidik juga harus benar-benar bisa berkreasi dan berinovasi dari apa yang disuarakan murid, yang diminati murid dan yang menjadi pilihan murid sehingga ada tindak lanjut kedepannya dan nantinya keinginan murid tersebut akan terwujud yang nantinya pembelajaran dengan ekosistem yang menyenangkan bisa tercapai dengan baik.

 

Future (Penerapan ke Depan)

            Dimasa mendatang pastinya akan ada perbaikan lebih lanjut berdasar evaluasi atau refleksi dari murid, warga sekolah, masyarakat sekitar dan kegiatan itu sendiri. Dalam suatu kegiatan atau program yang berdampak pada murid pastinya akan dijumpai hal-hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, hal tersebut inilah yang nantinya akan bisa menjadi hal yang perlu diperbaiki atau hal yang hanya perlu terus dikembangkan lagi. Dua hal berbeda tipis dalam arti tersebut membuat kita harus hati-hati dalam menyikapinya, apakah kegiatan yang sudah ada perlu diperbaiki sehingga ada perubahan baik perubahan kecil atau besar atau apakah kegiatan yang ada hanya dikembangkan lagi yang berarti kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkelanjutan tapi ada pengembangan atau penambahan didalam kegitan tersebut.

            Berdasarkan evaluasi yang ada maka perbaikan dan perkembangan perlu dijadikan sesuatu hal yang terarah sehingga untuk kegiatan yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Pastinya banyak ide-ide unik, gagasan-gasan menarik yang akan muncul baik dari murid ataupun guru sehingga program-program yang barupun akan bermunculan dan dari hal inilah baik murid ataupun guru akan benar-benar menjadi agen perubahan tidak hanya di ruang lingkup sekolah saja, di ruang lingkup luar sekolah, di dalam komunitas, atau di masyarakat luas. Yang paling utama adalah kita sebagai pendidik dan juga murid harus bisa tergerak, bergerak dan menggerakkan kea rah yang lebih baik sesuai pedoman yang ada.

            Sebagai bahan simpulan, nantinya dmasa yang akan datang pastinya baik pendidik ataupun murid harus melakukan perbaikan dari apa yang sudah ada menjadi lebih baik lagi, baik dalam pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, dan juga pengelolaan program yang berdampak pada murid sehingga apa yang sudah baik akan bisa menjadi lebih baik lagi dan benar-benar menjadi ide program yang orisinil dan memang bisa dikatakan sangat unik. Dan semua itu tergantung bagaimana murid serta pendidik yang menuntun serta mengarahkan yang bisa mengemasnya dengan baik. Walaupun program sama tapi dengan pengemasan yang berbeda maka hasilnya pun akan berbeda pula. Maka dari itu tetaplah berinovasi, tetaplah berkreasi sehingga karya-karya yang luar biasa akan lahir.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Label